Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna, Pengertian dan Proses Disertai Gambar


Pengertian metamorfosis tidak sempurna


Metamorfosis tidak sempurna adalah proses perubahan yang terjadi pada hewan yang tidak mengalami tahap larva atau pupa sebelum menjadi dewasa. Setelah lahir dari telur, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna langsung menjadi nimfa yang kecil dan tidak terlihat seperti hewan dewasa. Setelah beberapa kali moulting (membuang kulit), nimfa tersebut akan tumbuh menjadi hewan dewasa yang dapat terbang dan menyerbuki.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah laba-laba, kepiting, ikan, cacing, cacing sutera, cacing tanah, kumbang, semut, lebah, dan belalang. Proses metamorfosis tidak sempurna ini biasanya disebut juga dengan istilah "moulting" atau "molting."

10 contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna


Berikut ini adalah 10 contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna:
  1. Laba-laba
  2. Kepiting
  3. Ikan
  4. Cacing
  5. Cacing sutera
  6. Cacing tanah
  7. Kumbang
  8. Semut
  9. Lebah
  10. Belalang
Semua hewan yang disebutkan di atas tidak memiliki tahap larva atau pupa sebelum menjadi dewasa. Setelah lahir dari telur, hewan tersebut langsung menjadi nimfa yang kecil dan tidak terlihat seperti hewan dewasa. Setelah beberapa kali moulting, nimfa tersebut akan tumbuh menjadi hewan dewasa yang dapat terbang dan menyerbuki.

Proses metamorfosis tidak sempurna


Proses metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut:
  1. Tahap nimfa: Setelah lahir dari telur, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna langsung menjadi nimfa yang kecil dan tidak terlihat seperti hewan dewasa. Nimfa tersebut biasanya hanya makan dan tumbuh dengan cepat.
  2. Tahap moulting: Setelah mencapai ukuran yang cukup besar, nimfa tersebut akan mulai membuang kulitnya (moulting). Proses ini biasanya terjadi beberapa kali sebelum hewan tersebut menjadi dewasa.
  3. Tahap dewasa: Setelah beberapa kali moulting, nimfa tersebut akan tumbuh menjadi hewan dewasa yang dapat terbang dan menyerbuki.

Gambar metamorfosis tidak sempurna



Rekomendasi Artikel

  • Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna, Pengertian, Proses dan Contohnya. Metamorfosis Sempurna adalah proses yang memungkinkan organisme untuk mengubah bentuk fisiknya dengan benar dan secara sempurna. Salah satu contoh dari metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang terjadi pada lalat. Lalat biasanya terdiri dari empat tahap metamorfosis, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Pada tahap telur, telur lalat diletakkan di sekitar tempat yang lembab dan hangat. Setelah telur lalat menetas, bayi lalat yang disebut larva keluar. Larva memakan makanan dan berkembang biak sampai mencapai tahap pupa. Pada tahap pupa, lalat mengalami perubahan bentuk fisik yang disebut metamorfosis sempurna. Ketika metamorfosis selesai, lalat dewasa siap untuk mencari pasangannya dan melanjutkan proses perkembangbiakannya.
  • Perbedaan Virus dan Bakteri dan Jamur, Pengertian dan Penjelasan Singkat, Lengkap dan Detail! Bakteri adalah organisme prokariotik uniseluler yang tidak memiliki inti sel. Bakteri biasanya memiliki struktur persegi yang kaku, seperti cangkir, batang, atau spiral. Beberapa bakteri dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti lingkungan yang sangat asam atau dengan suhu yang tinggi. Bakteri dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman. Jamur adalah organisme eukariotik yang tumbuh di dalam tanah atau di permukaan tanah. Jamur terdiri dari satu sel atau sel-sel yang saling berhubungan secara simbiosis. Jamur tidak memiliki inti sel dan dapat membentuk selulosa. Jamur berperan penting dalam ekosistem karena mereka menghasilkan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman dan hewan. Beberapa jamur juga dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tanaman.
  • Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi, Pengertian dan Dampaknya. 1. Konfigurasi katalis: Katalis berperan dalam mengubah laju reaksi, konfigurasi katalis yang tepat dapat meningkatkan laju reaksi. 2. Konsentrasi: Konsentrasi reagen dapat meningkatkan laju reaksi. 3. Suhu: Suhu dapat mempengaruhi laju reaksi dengan cara meningkatkan energi kinetik molekul, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi. 4. Presipitasi: Tingkat presipitasi dapat mempengaruhi laju reaksi dengan cara mencegah kontak antara reagen. 5. Daya Ionisasi: Faktor daya ionisasi dapat mempengaruhi laju reaksi dengan cara meningkatkan kemungkinan kontak antara reagen.
  • Sebutkan 3 Faktor yang Mempengaruhi Kadar Garam Air Laut, Pengertian dan Penjelasannya! 1. Sifat Fisik dan Kimia Laut, Faktor fisik dan kimia laut seperti suhu dan salinitas berpengaruh terhadap kadar garam air laut. Suhu air laut yang lebih tinggi akan menyebabkan kandungan garamnya meningkat. Salinitas, yang merupakan ukuran jumlah garam dan mineral yang terlarut dalam air laut, juga meningkat dengan kenaikan suhu. 2. Waktu Musim, Musim juga memiliki pengaruh besar terhadap kadar garam air laut. Musim panas di daerah tropis menyebabkan suhu air laut di daerah tersebut meningkat dan menyebabkan kadar garam air laut naik. 3. Kelembapan, Kelembapan udara juga mempengaruhi kadar garam air laut. Kurangnya kelembapan dapat menyebabkan kadar garam air laut meningkat karena air laut yang lebih kering akan mengurangi jumlah air yang terlarut dalam air laut.

Posting Komentar untuk "10 Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna, Pengertian dan Proses Disertai Gambar"